Jumat, 07 Oktober 2011

ILMU BANGUNAN

 

ILMU BANGUNAN

PENGERTIAN BANGUNAN

Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya.
Karena bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam perjalanannya, manusia memerlukan ilmu atau teknik yang berkaitan dengan bangunan atau yang menunjang dalam membuat suatu bangunan. Perkembangan Ilmu pengetahuan tidak terlepas dari hal tersebut seperti halnya arsitektur, teknik sipil yang berkaitan dengan bangunan. Bahkan penggunaan trigonometri dalam matematika juga berkaitan dengan bangunan yang diduga digunakan pada masa Mesir kuno dalam membangun Piramida. Bahkan pada masa sekarang, bangunan bangunan berupa gedung tinggi dianggap merupakan ciri kemajuan peradaban manusia.
Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan gua sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu, tanah dan kayu. Kemudian setelah ditemukan bahan bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang menunjang sebuah bangunan seperti halnya barang logam dan mengolah bahan bahan alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri atau buatan manusia yang bahan-bahannya bakunya diambil dari alam

Serba-serbie baja ringan






Terbuat dari baja ringan mutu tinggi Hi-Ten G550 sebagai bahan dasar kekuatan struktur dengan mutu yang konsisten dan merata dengan tegangan maksimum 550 Mpa yang telah di proses pelapisan tahan karat, di produksi dengan mesin khusus dengan tingkat presisi yang tinggi dan hasil bentuk dimensi material yang lebih akurat sebagai penunjang penggunaan sistem struktur rangka atap kuda - kuda yang lebih inovatif untuk solusi " Rayap & Karat ". Dengan pilihan bahan material sebagai berikut :

ZincAlum baja lapis hasil campuran Aluminium dan Zinc.
Galvanis baja lapis Zinc dengan proses Hot Dip.

Bahan Atap Baja Ringan dari bahan Zink Alum dan Galvanis :

* Kuat dan tahan lama
* Anti Rayap
* Tahan Karat
* Tahan Cuaca
* Ramah Lingkungan
* Design Atap Fleksible
* Struktur Lebih Ringan
* Invest Jangka Panjang
* Tidak Merambatkan Api
* Pemasangan Lebih Cepat
* Bebas Biaya Pemeliharaan
* Penggunaan Untuk Berbagai Macam Type Genteng


KEUNGGULAN RA
NGKA ATAP BAJA RINGAN

  1. Terbuat dari Baja ringan
  2. Anti rayap seumur hidup
  3. Ringan kuat dan tidak rapuh (tahan terhadap perubahan cuaca dan tahan api)
  4. Desain fleksibel sehingga dapat mengikuti struktur bangunan
  5. Didesain oleh program komputer
  6. Pemasangan terkontrol, mudah dan cepat
  7. Tenaga pemasangan ahli dan berpengalaman
  8. Diproduksi dengan mesin sehingga presisi tinggi
  9. Langsung dirakit di lokasi proyek
  10. Efesien dalam segi waktu dan biaya
  11. Garansi material Zincalume 10 tahun

Perbandingan antara rangka atap baja ringan(Truss) dengan rangka atap jenis lain

SURVEY

Pengukuran dan Pemetaan Tanah

Pengukuran dan Pemetaan tanah pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui bentuk dan luasan tanah yang ada. Dalam beberapa hal khususnya pada permukaan tanah yang tidak rata, miring atau berbukit, diperlukan pengukuran tambahan yang berupa level atau kontur tanah dimana parameternya ketinggiannya di ukur dari permukaan laut.
Untuk keperluan perencanaan serta tahap konstruksi pada proyek yang banyak berhubungan dengan infrastruktur seperti cut & fill, perumahan, jalan, saluran serta jembatanmaka peranan pengukuran serta pengumpulan data awal dari site memegang peranan yang sangat vital untuk mendukung proses selanjutnya yang berupa desain, dan perencanaan engineering, serta tahap konstruksi.
Output dari proses pengukuran dan kontur adalah berupa soft copy file biasanya dengan format File CAD realese 2005 atau yang terbaru 2010.
File tersebut merupakan basis data lapangan yang akan di olah lebih lanjut oleh konsultan perencana arsitektur dan engineering.
Produk atau Output tersebut harus meuat informasi berupa : Batas tanah atau area pengukuran / perencanaan, luas area pengukuran, Titik Bench mark ( BM ), Level dan Kontur tanah, serta informasi-informasi lain di site misalnya : Arah utara, Jalan utama dan lingkungan, Saluran serta arah aliran air, Jaringan listrik / jaringan telepon, pohon, bangunan, serta informasi-informasi lain di seputar site yang diperlukan untuk desain, perencanaan serta nanti pada tahap konstruksi.